Matematikawan paling masyhur dari dunia Islam adalah Alkhawarizmi. Dunia barat mulai mengenal matematika yang lebih terstruktur dan mudah dari buku-bukunya yang diterjemahkan ke bahasa-bahasa Eropa. Sangking terkenalnya Alkhawarizmi, banyak monumen di Eropa berdiri untuk mengenangnya, termasuk Uni Soviet yang mengenangnya khusus dalam sebuah perangko.
Alkhawarizmi adalah tokoh enigmatik, campuran berbagai peradaban yang disintesa dengan cantik dan elegan. Alkhawarizmi pandai berbahasa Sansekerta dan Yunani, sehingga dia dengan mudah menerjemahkan karya-karya ilmuwan India dan Yunani ke bahasa Arab.
AlKhwarizmi lah yang mengenalkan konsep angka nol ke Eropa, Konsep angka nol sudah ada di India jauh sebelum era Alkhawarizmi, namun pemakaiannya hanya terbatas di India, sedangkan di belahan dunia lain sangat kebingungan karena tanpa nol banyak perhitungan menjadi kacau, apalagi di Eropa yang memakai angka Romawi yang tidak mengenal angka nol.
Aljabar atau dalam bahasa Ingris Algebra adalah penerjemahan bahasa dari karya Alkhawarizmi dari kitab Al-Mukhtasar fi hisab Aljabr walmuqabala, sedangkan algoritma (algorithm) berasal dari nama AlKhawarizmi yang dilatinkan menjadi Algoritmi. Tidak hanya itu, salah satu karya agung AlKhawarizmi adalah perbaikan penanggalan Yahudi, yang juga dipakai oleh filosof paling masyhur Yahudi Maimonides beberapa ratus tahun kemudian.
Yang banyak orang lupakan adalah bahwa sebenarnya Alkhwarizmi adalah orang Persia (Iran-Uzbekistan) bukan orang Arab, bahkan dikisahkan di masa mudanya dia sebenarnya adalah penganut Zoroaster, agama monoteis yang sering disalah artikan muslim sebagai majusi atau penyembah api sebelum diundang ke Baghdad.
Alkhawarizmi sendiri adalah salah satu ilmuwan terpenting House of Wisdom di lingkungan Sultan Al-Ma'mun. Sultan dinasti Abbasiyah yang sangat menyukai sains, sastra, dan teknologi. Sultan Al-Ma'mun adalah penganut Islam Mu'tazilah, Islam progresif yang banyak memakai logika dalam beragama. Beda dengan Islam Sunni yang dipeluk 90% muslim dunia termasuk Indonesia, atau syiah yang terlalu kultus individu, Mu'tazilah sangat mengutamakan akal, bahkan salah satu hadits utama yang dijadikan semboyan Sultan Al-Ma'mun adalah tinta seorang ilmuwan derajatnya lebih tinggi daripada darah seorang jihadi. Namun bukan berarti aqidah mereka juga sembarangan, Mu'tazilah menganggap Allah sebagai yang maha segalanya, lebih besar dari apapaun, maka itu salah satu pandangan mereka adalah bahwa Quran adalah makhluk, bukan bagian dari integral dari Allah, sehingga Quran bisa saja salah karena dia hanyalah kemampuan Nabi Muhammad memahami Allah, sedangkan Allah jauh lebih besar dari pemahaman siapapun termasuk Nabi Muhammad.
Oleh Sultan Al-Ma'mun , AlKhawarizmi ditugaskan menyelesaikan banyak persoalan matematika, membuat atlas geografi dunia, dan menyempurnakan perhitungan astronomi. Dan tugas itu dilaksanakan AlKhawarizmi dengan sangat tekun dengan mengambil inspirasi dari peradaban Yunani , Cina, sampai India.
Sejarah yang sangat penting ini dilupakan oleh umat Islam masa kini, sehingga mereka terjebak dalam Islam trivial , Islam celana cingkrang, islam jidat hitam, islam jilbab panjang, islam bid'ah dan khilafiyah, dan melupakan Islam substansial, Islam ghirah peradaban, Islam penebar perdamaian dan teknologi kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar