Jumat, 4 Nopember 2016, pukul 2.46 WIB menjelang Subuh tiba -tiba ada sms masuk ke Hp saya yang mengaku dari POLRES Kudus untuk meminta tulisan yang ada di Arjuna Resto itu saya copot karena dianggap menistakan agama. Hingga Subuh saya tidak tidur meskipun memang sudah menjadi kebiasaan saya jarang tidur malam. Waktu malam biasanya saya habiskan untuk mengajar kaligrafi, berkarya atau bertafakkur dan instropeksi diri bukan untuk "ngomongin" dan "ngurusin" orang.
Tulisan di Arjuna Resto itu berbunyi:
"Tidak akan mencium baunya surga bagi Istri yang melarang suaminya ngopi".
Saya tersenyum sendiri meskipun terasa ngilu dan getir. Lha wong cuma tulisan humor, dan karikatur karya saya dan Santri -Santri PSKQ Modern dan jelas -jelas itu bukan Hadist Nabi atau Firman Tuhan, ko dituduh juga hal itu menistakan agama. Itu hanya kata-kata Assiry gombal mukiyo, yang tentu bukan untuk tujuan menistakan agama, dan semacamnya. Kalau "waras" siapapun juga tahu kalau kata -kata ini bukan hadits Nabi apalagi Firman Allah.
Kita sudah sedemikian kehilangan selera humor hanya gara -gara efek demo 4 Nopember terhadap Ahok yang dianggap menistakan agama. Kita hanya bisa berasumsi dan menduga bahwa Ahok telah menistakan agama. Meskipun demikian kita tidak berhak menghukumi bahwa Ahok menistakan agama. Karena yang berhak dan memilki kewenangan untuk memutuskan apakah ahok menistakan agama atau tidak yah lembaga hukum Negara atau proses pengadilan. Itu bukan hak dan kapasitas saya juga anda yang bukan penegak hukum untuk mengadili dan men-judge Ahok sebagai pelaku penista agama.
Sebagaimana pihak yang melakukan dan juga melawan demo itu juga tidak memiliki hak untuk saling menyalahkan langkah dan pilihan masing -masing. Karena itu, dalam menyikapi perbedaan ini, agar tidak terjadi pertengkaran hingga saling hujat dan mengancam pembunuhan. Mari saling menjaga diri masing-masing. Apalagi, terjadinya pertumpahan darah akibat perbedaan tafsir adalah fakta tak terhindarkan dalam sejarah kehidupan umat manusia ini.
Anda atau siapa saja berhak menafsirkan apa saja tentang diri saya, sebagaimana saya berhak untuk menafsirkan diri Anda apa saja. Sikap ini memang bisa saja berujung pada pertengkaran. Memang begitulah hidup itu sejak Nabi Adam. Mesti berbeda pendapat. Maka kuncinya, apakah Anda mengaku jujur pada diri sendiri ketika mengalami perbedaan dengan orang lain.
Sesungguhnya yang jelas -jelas menistakan agama dan bahkan melecehkan Tuhan adalah manusia yang merasa dirinya beragama dan ber-Tuhan tetapi merasa lebih baik dan benar sendiri sehingga yang tidak sefaham dianggapnya salah, sesat dan kafir.
Penista -penista agama itu adalah mereka yang mengaku paling beragama tetapi masih suka kekerasan dan korupsi. Penista agama itu bisa jadi yang rajin ke Masjid, tidak pernah absen ke Pura, Wihara dan rutin mengikuti Misa ke Gereja tetapi doyan menipu, kongkalikong, menyakiti orang lain, memberangus kerukunan dan menjadi biang kerok tatanan bernegara yang saling menjaga toleransi dan keberagaman.
Penista -penista agama itu bisa jadi adalah yang berpenampilan alim tetapi diam -diam suka mengoleksi fustun -fustun yang cuantik dan semlohay dengan uang pemerintah dan Tender Negara. Jangan -jangan kita sendiri yang menjadi pelaku penistaan agama dan melecehkan Tuhan, karena ketika suara adzan yang jelas -jelas panggilan Tuhan justru kita sering cuekin. Apalagi mengaku Muslim tetapi dengan tetangga pelitnya naudzubillah, sholatnya juga cuma setahun sekali saat Idul Fitri. Ini kan jelas melecehkan Tuhan, tetapi ketika ada orang yang mengajak demo yang baru "diduga" menistakan agama, teriakannya paling kuenceng sendiri, "bunuh, sikat, penggal kepalanya, buntungin kakinya !!!".... Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiiim. Saya tidak dalam rangka mengajak anda untuk menuduh siapapun, tetapi mengajak kita semua agar bisa berfikir lebih bijak dan lebih luas. Bahkan ketika kita khawatir tidak bisa makan esok hari saja itu bisa dikategorikan melecehkan kredibilitas dan menistakan kekuasaan Tuhan.
Marilah bercermin dan terus muhasabah terhadap diri kita masing -masing. Tidak perlu menuding sana dan sini dengan sebutan menistakan agama. Lihatlah dasar hati yang paling dalam jangan -jangan saya, anda atau bahkan kita semuanya adalah penista -penista agama dan sering kali tidak sadar bahwa kita sendiri yang sesungguhnya melecehkan dan menistakan keagungan Tuhan karena perilaku dan perbuatan kita sendiri.
Illustrasi:
- Lokasi Arjuna Resto & Kedai Kopi Assiry Gallery beralamat disebelah barat Kampus UMK Kudus, kurang lebih 100 meter.
0 komentar:
Posting Komentar