Rasyid lahir di Jayapura Papua. Bapak ibunya adalah transmigran dari Kebumen Jawa Tengah. Dengan mantap dan yakin ia ingin ikut belajar Kaligrafi Dekorasi Masjid. Kemudian saya sarankan untuk ikut serta dalam proses pembuatan kaligrafi di Masjid Al Fatah secara langsung meskipun secara bertahap belajarnya. Mulai cara memegang kuas dan latihan ngeblok atau membuat tangkai motif dan lainnya. Inilah yang saya sebut sebagai "metode kaligrafi terapan". Artinya belajar langsung praktek tanpa banyak teori di kelas dan cingcong.
Berbeda dengan teknik belajar kaligrafi klasik seperti Naskhi, Tsulust, Riq'a dan lainnya ( aqlam assittah) yang harus fokus di kelas dengan langsung dibimbing oleh guru yang sudah mumpuni atau Qawiyy secara kaidah.
Masya Allah, Sungguh luar biasa Allah telah meniupkan niat dan cita-cita yang mulia dalam hati Rasyid. Terbukti ratusan kader PSKQ Modern setelah praktek langsung di berbagai media baik itu di masjid ataupun perkantoran mereka akhirnya ikut "berkreasi massal" Ikut semangat dalam menebarkan virus -virus kaligrafi di daerahnya masing -masing menjadi pemborong kaligrafi masjid dan lainnya.
Bahkan Riyan salah satu Santri PSKQ Modern angkatan 2012/2013 dari Sumatera Barat pernah berujar "Pokoknya nafsu banget deh kalau lihat tembok masjid kosong, pengen dibikin kaligrafi pokoknya, meskipun sebagai ajang belajar dan uji nyali" atau nge-tes ilmu yang sudah dipelajari di PSKQ Modern".
Atas Rahmat Allah semata Virus-virus Kaligrafi Assiry Art & PSKQ Modern semakin tersebar di penjuru negeri dari ujung ke ujung, dari sabang hingga papua dan manca negara.
0 komentar:
Posting Komentar