Supaya Anda menikah dan bahagia dengan perempuan yang telah Anda “pandang” itu, Anda tetap harus hanya memilih minimal satu. Kalau Anda bebas memandang wong wedok sak akeh-akehe, lantas njajali (making love) wong wedok sak akeh-akehe, itu bukan kebebasan namanya.
Jadi, kebebasan yang dimaksud bukan berarti bebas dalam arti sebebas-bebasnya. Kebebasan yang ditawarkan Tuhan adalah membuka cakrawala seluas-luasnya untuk menentukan satu tujuan. Sebab ideologi kebebasan selama ini sering disalah-artikan oleh manusia-manusia modern. Padahal sejatinya, inti keselamatan kehidupan justru terletak pada keterbatasan.
Dalam islam, tuntunannya jelas seperti yang dicontohkan Rasulullah, makan jangan sampai kenyang, jangan makan sebelum lapar, dan lain sebagainya. Bukankah hal tersebut merupakan batas yang harus disadari demi keselamatan umat manusia?
0 komentar:
Posting Komentar