-Sedemikian
miskinkah ide dan gagasan tentang sebuah cerita cinta yang dikemas
meskipun itu hanya sebagai hiburan, iklan atau entah apapun itu yang
hanya ada di sinetron dan film FTV.
-Ini
bukan soal suka atau tidak. Mungkin karena terlalu sering cerita cinta
yang menurut saya cerita cinta yang bermula dari saling tabrakan
kemudian saling berebut mengambil buku, sementara tangan saling
berpegangan dan kedua mata beradu pandang, lalu endingnya tiba -tiba
jatuh dalam "kubangan cinta".
(Ini kan alay kayak di pantai).
-
Cerita cinta yang seperti itu hanya mengajarkan generasi kita bahwa
standar hidup ya seperti itu. Cerita cinta ko ngga inspiratif sama
sekali. Mbok ya dibikin yang lebih seru. Cerita cinta ko seperti
sinetron korea saja...monoton dan ngga ada greget sama sekali.
Para
produser mbok ya lebih kreatif, saya yang melihat ini menjadi geli
sendiri. sampai hafal model dan alur cerita " tabrakan" seperti ini.
Bahkan ratusan alur cerita yang seperti ini saya tonton meskipun judul
filmnya beda.
Sama
ceritanya di bagian ini, ngga jauh -jauh dari tabrakan.....kemudian
jatuh cinta....I love you, dan bla bla bla.... emang sesimple itukah
cinta ?
-Cinta yang sesungguhnya bukan
terletak hanya pada sunggingan senyum, binar mata, kata indah, langkah
kaki, sentuhan tangan, helaian rambut, degup jantung, tetes air mata,
suara meninggi, wajah sendu, muka padam dan tawa bahagia atau hanya
pelampiasan seks yang bertopeng cinta.
Semua
itu hanya kulit dan akan pudar pada waktunya. Cinta yang nyata, bukan
imajinasi atau hanya sekedar bunga tidur. Cinta adalah ketika dirimu
bersungguh -sungguh untuk melakukan apapun tanpa harus ditunjuk
-tunjukkan, dipertontonkan dan disebut-sebut. Bahkan seorang pecinta tak
perlu mengatakan apapun ketika dia dimabuk kepayang.
-
Bagi saya cinta itu seperti kata yang tak sempat diucapkan oleh mentari
kepada dedaunan yang menjadikannya bisa memproduksi klorofil bagi
kesejahteraan semesta . Atau seperti isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya hilang melebur cintanya dalam
setiap titik rintiknya.
-Saya suka produk Asus tapi sayang cerita cinta yang dijadikan iklan terlalu konvensional dan kealay-alay-an.
0 komentar:
Posting Komentar