Assiry gombal mukiyo, 2016
Jika ada yang bertanya hari ini "Berapa banyakkah selfie yang dihasilkan pada saat gerhana matahari tadi pagi?"
Saya
berani jamin tidak ada yang bisa menghitungnya bahkan mungkin sekaliber
Jin Ifrit pun yang konon memilki kesaktian memindahkan kerajaan Ratu
Balqis sebelum Nabi Sulaeman beranjak berdiri (sekelebat saja) saya
yakin iapun tidak akan sanggup memperkirakan dan menghitung berapa
jumlah orang yang selfie saat momen gerhana tiba.
Entah, dengan hadirnya telepon-telepon canggih, sulit diprediksi berapa banyak foto selfie akan diproduksi pagi tadi.
Saya
adalah salah satu orang yang paling yakin bahwa telah terjadi selfie
oleh bermilyar orang bahkan tak terhingga lagi yang telah mengabadikan
peristiwa gerhana Matahari itu. Hitungan ini belum termasuk jumlah para
demit, jin, malaikat, arwah marakahyangan juga bidadari juga yang ikut
selfie entah mereka mengambil selfie sambil mandi atau sedang duduk
-duduk ditaman surga, itu bukan ranah saya untuk memberikan
informasinya. Mungkin anda bisa tanyakan kepada sumbernya langsung.
Tapi
setidaknya saya sedikit bocoran karena dalam gambar saya menemukan foto
seperti"puting" bidadari yang menutupi matahari. Tapi jangan anda
simpulkan bahwa gerhana Matahari tersebut terjadi karena tertutup oleh
bidadari yang lagi asik selfie.
Saya
juga tidak tahu alasan pasti kenapa anda, pacar anda, teman, kerabat,
mertua, atau pembantu, kuli, penjual gorengan dan siapapun itu beramai
-ramai untuk mengabadikan momen gerhana itu dengan berselfie ria. Itu
juga bukan hak saya untuk berbicara dan menganalisanya. Tetapi
setidaknya moment seperti ini harus terus diadakan. Kalau tidak ada
gerhana yahh kita mencoba bikin gerhana tandingan atau gerhana buatan
yang penting kita bisa selfie itu tujuan utamanya.
Waktu
saya masih kecil, ketika ada gerhana para lelaki di desa akan sibuk
membunyikan kentongan supaya matahari tidak lenyap disantap oleh Sang
Batara Kala. Situasi di desa-desa di Jawa ketika itu dipastikan mencekam
saat terjadinya gerhana matahari.
Bahkan seorang ibu yang hamil juga
disuruh "ngumpet" di kolong meja biar kehamilannya tidak raib dimakan
Batara kala. Pohon -pohon di gebug dengan kayu disuruh bangun biar terus
terjaga dari pengaruh negatif batara kala. Jika ada pohon kelapa yang
ngga bisa berbuah maka bisa disimpulkan itu karena dimakan batara kala.
Jika ada perempuan tiba tiba hamil tanpa suami berarti itu juga anak
dari batara kala.
Tentunya ini hanya cerita fiktif dan tidak berdasar atas ilmu. Meskipun takhayyul tetap juga indah dan terasa kaya budaya kita.
Kini,
ilmu pengetahuan memang telah makin maju. Ilmuwan makin memahami
fenomena gerhana matahari bahkan memprediksi lintasan dan waktunya
dengan tepat.Setelah tahu bahwa gerhana disebabkan fenomena geometri,
ketakhayulan menjadi tak dibutuhkan.
Fenomena geometris Gerhana
Matahari diterima, tapi lakon Matahari dimakan Batara Kala tetep
diperlukan sebagai bumbu biar greng dan mak nyus.
Supaya
menjadi bagian dari "kekinian" tentu saja sebagian warga "pemburu"
gerhana matahari semuanya berbondong-bondong untuk mengambil foto diri
sendiri alias selfie dengan latar belakang langit yang diimbuhi gerhana
matahari. Inilah fenomena ke-alay-an baru yang ternyata makin semarak.
Sudahkah anda foto selfie dengan gerhana tadi pagi?.......
Illustrasi:
Diduga foto diambil dari wilayah Balik papan dan sekitarnya saat gerhana tiba.
Beberapa ilmuwan mengatakan ini adalah sosok bidadari yang tertangkap kamera saat ikut selfie gerhana Matahari.
0 komentar:
Posting Komentar