Assiry gombal mukiyo, 19 Februari 2016
Sebelumnya saya pribadi menumpahkan keprihatinan yang mendalam, ikut
berbela sungkawa atas kasus pengrusakan karya seni Patung Arjuna dan
tokoh -tokoh pewayangan lainnya di Purwakarta yang dilakukan oleh
kelompok FPI. Kelompok garis keras yang paling bertanggung jawab atas
kejadian ini. Semoga kita semua bisa mengaji diri, instropeksi, jangan
merasa diri paling baik, paling suci paling beriman dan yang lainnya
musyrik atau pelaku syirik. Mari terus menjaga persatuan dan dan
kesatuan demi keutuhan NKRI.
Tolong kepada antum yang tergabung
dalam kelompok FPI yang melontarkan tuduhan bahwa Purwakarta sebagai
darurat akidah hanya karena banyak karya seni patung disana. Mohon atum
bisa bersikap lebih bijak lagi, karena budaya dan agama sebenarnya
memiliki hubungan yang erat. Islam dan budaya keduanya saling mendukung
dan beriringan sehingga Islam dapat dilaksanakan secara sempurna
(kaffah). Apa antum tidak sadar bahwa masjid, sajadah, baju, kutang,
bahkan celana dalam sekalipun merupakan produk budaya.
Antum ini
terkadang bikin gellli ( pakai tasydid)...Menganggap bahwa suatu
penghargaan terhadap budaya antum pandang sebagai musyrik. Bukankah
agama tidak pernah melarang kita untuk berbudaya, justru dengan adanya
agama menjadi tuntunan/pegangan manusia yg berbudaya menjadi lebih dekat
kepada Sang Pencipta. Karena budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa
yg diberikan TUHAN kepada manusia. Mbuk ya jangan oportunis, dengan
mengatakan seseorang atau kelompok yang tidak sependapat dengan antum
lantas antum cap kafir, musyrik, haram dan sebagainya. Tapi produk dari
orang-orang kafir kok masih antum gunakan seperti : mobil, pesawat,
ponsel, sosial media, apa "nggak" haram juga itu ?????.
Mustinya
antum itu jangan juga foto di studio foto, apalagi selfi sambil bawa
fentungan. Foto juga haram karena mendekati syirik. Kalau antum
berangkat haji jangan pakai pesawat karena pesawat itu juga patung
buatan kafir. Jadi saran saya antum naik onta atau berenang saja. Kalau
sudah didepan ka'bah antum ndak perlu towaf mengelilingi ka'bah karena
itu perilaku syirik. Wong benda ko diagung-agungkan.
Patung monas
juga menjadi agenda selanjutnya yang harus antum bongkar dan robohkan
karena patung itu simbol syirik apalagi patung monas itu adalah simbol
"lingga yoni" yaitu simbol seks dan jelas itu parno. Patung -patung
harimau di pos -Pos polisi juga patung polisi, antum habiskan dan
robohkan saja sampai tidak ada yang tersisa karena semuanya syirik.
Patung-patung tokoh pahlawan yang tersebar diseluruh penjuru sudut kota
juga harus dirobohkan, dibakar, difentungi sampai tidak tersisa karena
ini juga syirik.
Allahu
Akbarrrrr !!....( maaf niru -niru gaya antum kalau pas lagi nggebugin
orang). Saya ingin mengingatkan antum yang gemar sekali merusak karya
seni
tersebut dengan dalih agama. Kita ini hidup di Indonesia, bukan di Saudi
Arabia. Saudi jelas mengharamkan patung, karena mereka mengikuti paham
Wahabi. Ini Indonesia, ini Islamnya Indonesia, Islam yang rahmatan lil
'alamin. Islam di nusantara jelas menghargai tradisi, budaya lokal,
peradaban Indonesia dan berkomitmen kuat untuk melestarikan dan
mengembangkannya selagi tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip keislaman.
Dari sisi keislaman, karya seni patung
yang antum porak -porandakan itu tidak ada larangan karena tidak ada
unsur "ash-shonam yu'bad" atau berhala yang disembah. Dan karya seni
patung di Purwakarta jelas tidak memenuhi unsur-unsur tersebut,
melainkan hanya sekadar asesoris kota untuk artistik/ keindahan tata
kota.
Antum ini kan sering haji dan umroh. Kalau antum piknik ke
Saudi Arabia, di sana juga banyak bangunan karya seni yang dipajang di
arena publik yang menghiasi keindahan kota, seperti patung sepeda yang
dikenal dengan sepeda nabi Adam, al-Qur'an, pedang, bangunan-bangunan
antik dan seterusnya. Sebagai aksesori kota, bangunan seperti itu sama
sekali tidak ada larangan. Yang dilarang dalam perspektif Islam
sesungguhnya adalah apabila pembuatan patung atau karya seni itu
dimaksudkan untuk sesembahan. Itupun kalau antum benar -benar
memperhatikan. Wah jangan -jangan fustun -fustun yang semlohay saja yang
antum perhatikan (upps keceplosan..astaghfirullah kok saya jadi
suudzon).
Antum dengarkan baik -baik kalau masih punya telinga
untuk mendengar dan punya otak untuk tafakkur. Apapun karya seni yang
entah itu patung atau semacamnya itu tidak ada masalah, dan tidak ada
hubungannya jika dikaitkan dengan shonam yu'bad, atau berhala sesembahan
itu. Antum tahu apa tidak bedanya karya Seni Rupa patung dan berhala.
Mohon dipelajari kembali biar tidak asal sruduk sana sruduk sini seperti
babi.
Jangan -jangan isi kepala dan pola fikir antum dijajah oleh
berhala yang bersemayam dalam dirimu sendiri. Berhala -berhala itu
bernama amarah, kebodohan yang terus-menerus dipelihara, merasa paling
benar, arogan, membabi buta, dll. Jangan suka menuding orang lain syirik
tapi perhatikan dahulu syirik yang ada dalam dirimu sendiri.
Jangan -jangan hanya karena antum melihat saya yang hobby membawa kutang
istri saya kemudian ketika dikamar menjelang tidur saya ciumi kutang
itu dengan penuh penghayatan kemudian antum juga menuduh syirik kepada
saya. Duh Gusti....yang saya ciumi itu sebenarnya bukan kutang tapi
bukti cinta dan keteguhan saya sebagai suami yang selalu menjaga
kesetiaan.
Atau ketika saya
menciumi hajar aswad dengan begitu mesra antum juga cap saya syirik.
Lhah dalah......(pusing pala barby). Karena seandainya Rasul
-shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak mencium
hajar aswad maka tentu kaum muslimin tidak melakukannya. Jadi mencium
hajar aswad adalah bukti bahwa kita meneladani Rasul.
Letak syirik itu sebenarnya tergantung mindset atau cara pandang antum
terhadap segala sesuatu. Yang mengerti kita ini syirik, atau kafir, atau
Islam, itu adalah diri kita sendiri dan Allah, bukan orang lain. Tapi
saya husnudzon sajalah sama antum. Mungkin karena antum takut kita
semua masuk neraka. Pesan saya untuk antum, jangan hanya khawatirkan
orang-orang yang membuat patung saja tolong juga khawatirkan orang-orang
yang masuk pasar, mall atau masuk pusat -pusat perbelanjaan, karena
mereka adalah orang yang menuhankan materi. Jadi setelah ini saya
anjurkan semua orang untuk berprasangka kepada siapa saja dengan tuduhan
syirik, biar semua tempat dihancurkan, termasuk gedung DPR juga harus
dihancurkan karena anggotanya menuhankan jabatan dan mendewakan
kepentingannya sendiri-sendiri.
Berhala-berhala abad modern ini
bisa berupa jabatan yang diagung-agungkan, kepentingan, kekuasaan,
tahta, fustun yang menggoda atau bisa juga berwujud manusianya sendiri.
Manusia yang terkadang menuhankan apa saja yang tidak patut
dipertuhankan, dan lupa substansi asal -usulnya yang senantiasa mengabdi
dan bersujud padaNya.
Wah...wahhhh ko jadi saya ngelantur dan
seolah -olah nasehatin antum seperti saya ini Habib saja, padahal saya
adalah makhluk terbodoh di negeri indonesia. Afwan yah......
================================================================
Coba kalau seandainya kita semua sadar dengan tugas kita masing-masing dan menjalankan suatu qoidah
أمر معروف بالمعروف ونهى المنكر بالمعروف
"Memerintahkan kebaikan dengan cara yang baik dan mncegah kemununkaran dngan cara yg baik pula". Subhanallah....
Menurut saya aksi -aksi vandalisme itu terjadi karena berawal dari
adanya "dhan" atau prasangka pada perilaku yang dituduh syirik.
Sepertinya tidak akan pernah Ada kerusuhan dan keributan yang merugikan
kita semua jika kita tetap mengedepankan ukhuwah dan persatuan serta
menjauhkan berbagai macam perasangka membabi buta. Bukankah sebagian
dari prasangka itu adalah dosa ( inna ba'dha adhanni itsmun).
0 komentar:
Posting Komentar