Ketika Allah memberikan perintah kepada kita untuk Sholat, mustahil Allah sholat. Allah taala menyuruh kita zakat, Allah ta’ala tidak perlu zakat, Allah taala memberikan perintah haji jika mampu tapi Alah taala tidak perlu haji. Tapi jika sholawat nabi, Allah taala sudah bersholawat kepada kanjeng nabi. Itulah keistimewaan kemuliaan atas diri Nabi.
Kenapa perintah Allah berbunyi ‘ala nabii bukan ‘ala muhammad? Maka tidak lain adalah Karena yang dijunjung oleh Allah adalah pangkatnya Kanjeng Nabi. Sedangkan kalimat yusolluuna ‘ala nabi bukan kalimat madhi tetapi mudhori’, jadi rahmatnya Allah ta’ala kepada kanjeng nabi itu sampai besok di akherat.
Dan solawatnya Allah taala bukan allohumma solli ala Muhammad, tetapi rohmatan maqrunatan bi ta’dzim. Maksudnya, Allah memberi sholawat kepada nabi bukan sejak beliau diangkat menjadi nabi, tetapi sudah sejak zaman azali( zaman dimana Allah belum menciptakan apapun).
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada Nabi muhammad itu merupakan kewenangan Allah. Jangankan untuk memuliakan nabi, bahkan setiap tumbuhan dan segala sesuatu diciptakan Allah dengan kemuliaannya masing-masing. Jika Allah menghendaki itu tidak ada yang mustahil, semuanya serba mungkin dan sangat mudah.
Dengan kita mengucapkan sholawat kepada nabi maka akan timbul cinta kepada nabi. Dengan demikian, kita akan semakin banyak melakukan sunah-sunah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Meminjam istilah Al Arif billah al alim al allamah Al Habib Lutfi pekalongan bahwa kadar dan bobot keimanan seorang muslim tergantung kecintaan terhadap Nabi.
Maulid Nabi itu tanggal 12 Rabbiul Awwal, tapi kalau maulidu Muhammad itu sudah tidak bisa kita hitung lagi jumlahnya. Karena Nur ciptaan Allah yang pertama itu dibikin sebelum Dia menciptakan apapun ( azali).
Nur itu kemudian diberikan gelar oleh Allah sebagai "Nur Muhammad”.
Nur Muhammad ini besok-besok menjelma dalam Adam, Idris, Ayub, sampai Musa, Ibrahim, dan seterusnya kemudian diaplikasikan secara biologis menjadi Muhammad putra Abdullah cucu Abdul Mutholib. Jadi pemahaman mengenai Muhammad jangan berhenti pada Islam melalui fiqh semata.
Menukil seperti apa yang dikatakan oleh Sulthan Al Auliya Syeikh Abdul Qadir Al Jilany dalam kitab Sirru Al Asrar bahwa Allah pertama kali menciptakan cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad, dari sifat jamalnya ( keindahanNya ). Rasulullah bersabda ; bahwa yang mula2 diciptakan oleh Allah adalah ruh Muhammad, ia diciptakan dari cahaya Ketuhanan, dan selanjutnya yang diciptakan pertama kali adalah Qalam ( pena ) dan akal. Disinilah kita tahu bahwa yang dilahirkan dan diciptakan pertama kali adalah suatu realitas ghaib dan bersifat rohani yang disebut; Nur, Ruh, Qalam, Akal dan ini merupakan realitas yang mempunyai banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita memandangnya ( al-Maidah : 15 ).
Allahumma Sholli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad
Illustrasi Gambar:
Kaligrafi kufi murabba'karya guru saya Fadil Sulaiman Malaysia.
Yang berbunyi: Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
0 komentar:
Posting Komentar