Assiry gombal mukiyo, 31 Desember 2014
Sekecil apapun dalam setiap persoalan dalam urusan rumah tangga tentu bisa dicari dan diselesaikan jalan keluarnya tanpa harus dengan cara -cara kekerasan apalagi dengan mengatas namakan agama ataupun moral hanya karena anda menjadi imam/pemimpin dalam sebuah keluarga.
Inilah bukti keteladanan Rasul dalam memperlakukan perempuan yang ketika itu sangat terpuruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.Siapapun dirimu, Presiden, Pejabat pemerintahan, Menteri ataupun engkau yang hanya tukang becak, tukang rongsokan, ataupun petani, perlakukanlah perempuan dengan hormat dan sopan.
Islam harus dikembalikan ke semangat awalnya mengentaskan perempuan dari diskriminasi dan subordinasi, setara dengan lelaki.Kini, salah satu hal yang kontradiktif dalam budaya Arab adalah bagaimana lelaki disana memuja-muja Tuhan, namun secara bersamaan mereka berbondong -bondong melakukan suatu tindakan tidak manusiawi terhadap perempuan.
Salah satu contoh adalah budaya memukul istri jika istri memiliki kesalahan, merampas hak dan tidak memanusiakan para TKW misalnya. Bahkan hal semacam ini dibenarkan dalam budaya Arab, padahal menurut ajaran Islam, memukul istri adalah satu langkah terakhir untuk mengingatkan istri pada kesalahannya.Langkah terakhir yang sebisa mungkin harus dihindarkan.
Permasalahan Perempuan di Arab adalah masalah kebudayaan masyarakat Arab. Budaya patriarki begitu mendominasi dalam setiap sendi kehidupan. Suara-suara perempuan dibungkam begitu rupa atas nama tradisi dan agama.Menapak tilasi ajaran dan perilaku Nabi yang menjadi" uswatun hasanatun" tapi kian hari makin tercampakkan.
0 komentar:
Posting Komentar