Islam berusaha mewujudkan masyarakat adil makmur, dengan toleransi dan sistem sosialisme berupa distribusi kesejahteraan yang jelas. Coba lihat sendiri nasib bangsa ini, mereka tidak sedikit yang bermegah-megah dalam nama Islam, tetapi nasib para miskin dan papa ini kurang bahkan cenderung tidak diperhatikan sama sekali. Politik hanyalah perkelahian memperebutkan jabatan. Banyak partai berlandaskan Islam tapi kelakuannya seperti partai berazazkan setan.
Pesan Nabi Muhammad SAW banyak yang tidak mengerti, yang mereka mengerti hanya yang normatif saja, yang ritual belaka seperyi syahadat, sholat, puasa, zakat, haji ( mahdah). Sedangkan zakat yang notebenenya sebagai ibadah wajib pun kebanyakan diabaikan dan tidak menunaikannya.
Substansi ajaran dilupakan, ribut sehari-hari masalah simbol, mengakibatkan pertumpahan darah yang berkepanjangan. Lihatlah betapa masjid bertebaran dimana-mana, berlomba -lomba membangun masjid dengan megah. Hanya fisik yang dibangun megah nan indah( Al Hadist).
Secara kaca mata bisnis inilah keuntungan materi bagi para Seniman dan Kaligrafer. Para Kaligrafer masa depan secara tidak langsung dijamin oleh Rasul tentang kesejahteraannya, meskipun tujuan dari apa yang diucapkan Rasul bukanlah soal itu melainkan apa yang Rasul ungkapkan itu adalah bagian dari keresahan beliau terhadap perilaku ummatnya di akhir jaman yang hanya mementingkan kulit tidak ruh dari nilai -nilai Islam itu sendiri.
Essensi dan substansi yang sesungguhnya dalam membangun masjid itu dasar atau pndasi awalnya adalahTaqwa ( lamasjidun ussisa 'ala attaqwa).Masjid menjadi asing, sehingga Masjid yang semestinya tidak hanya untuk berbadah Mahdah juga bisa mengakomodir setiap persoalan dalam kehidupan seperti misalnya sebagai pusat untuk pemberdayaan terhadap orang-orang miskin dan melindungi orang-orang yang dizolimi, nyaris pudar. Masjid itu justru terkadang malah menzolimi mereka. Masjid menjadi tempat yang angker malah kadang digembok pintu masuknya, sehingga Masjid hanya untuk keperluan Shalat 5 waktu semata atau sekadar ceramah dan pengajian saja.
14 abad silam Nabi sesungguhnya sudah memprediksi akan hal itu. Masjid menjadi gersang dari nilai -nilai spiritual yang sesungguhnya.Menjadi Islam yang kaffah (total) itu berat. -Karena seorang Muslim harus menebarkan keselamatan kepada semua makhluk hidup, menjadi rahmat bagi seluruh alam. Inilah makna dari kata Al Islam.
Islam berusaha mewujudkan masyarakat adil makmur, dengan toleransi dan sistem sosialisme berupa distribusi kesejahteraan yang jelas.Pahamilah keinginan Nabi Muhammad SAW. untuk membentuk masyarakat sejahtera lahir batin, dengan sistematis melalui strategi politik bukan politik. Tidak ditemukan pemimpin agama lain baik itu Yesus, Musa, Zarathustra, bahkan Sidharta sekalipun yang sesukses Nabi Muhammad SAW. dalam sendi-sendi kepemimpinan dan tata kelola kehidupan . Kebanyakan pemimpin agama hanya pasif dan tidak bertindak strategis dan sistematik.
Nabi Muhammad SAW. menggabungkan keber-tuhanan-nya dalam pesan membumi yang jelas.
Penyebab kemiskinan bukanlah agama, tetapi sistem yang bobrok. Agama sering menjadi tumbal untuk kepentingan syahwat sesaat.
Kita sering beranggapan bahwa slam itu hanya sholat, haji, puasa, pengajian, dsb. Padahal itu hanya 3% dari Islam. 97% lainnya adalah ibadah ghairu mahdah( muamalah) yaitu politik, ekonomi, biologi, fisika, kedokteran, matematika, kerukunan tetangga, organisasi dan apapun itu . Selain yang 3% itu umat Islam wajib berbid'ah. Tapi bid'ah khasanah.
Kita jangan sampai terjebak pada kulitnya Islam, tapi masuklah intinya Islam. Barangsiapa mengutamakan kulitnya Islam, maka benar-benar hanya kulitnya saja yang dia dapatkan.Islam dan Agama apupun melarang umatnya untuk berbuat mudhorat dan batil. Ketika kerusuhan dan kekerasan terus saja bertebaran dimana -mana.
Tolong Jangan dilihat dari Islamnya. Seperti yang terjadi diberbagai daerah di Indonesia perilaku dan tindak kekerasan dengan issu agama semakin mengemuka.Maka sesungguhnya yang salah bukan Agama Islamnya, tetapi manusianya yang tidak menggunakan hati nurani dan akal agar berfikir benar, baik dan indah.
0 komentar:
Posting Komentar