Maka jwaban Rasulullah ini bersifat “Universal” atau berlaku untuk semua org (muslim). Namun perlu kita ketahui bahwa Penyampaian Rasulullah tersebut yang sungguh sangat santun, memiliki tata kerama yang anggun dan agung sampai Allah pun memujinya ( wainnaka la'ala khuluqin 'adziim) . Dengan pemilihan bahasa yang sangat baik bahwa Nabi tidak menjamin atas dirinya surga, ini adalah sebagai bagian dari akhlaq beliau untuk tidak mndahului Allah yg memiliki wewenang penuh dan hak prerogatif untuk memasukkan siapapun yg dikehendakiNya kedalam surga. Meskipun Rasul sendiri tahu betul bahwa surga bhkan alam semesta itu di ciptakan Allah karena adanya Muhammad Saw.
Apalagi saya ......kalau saya masuk surga malah surga menjadi kotor dan trlihat kumuh karena kehadiran saya, wong surga itu indah, surga itu bersih dan sangat tak terkira nikmatnya.
Allah Swt itu jelas lebih mengetahui org2 yang yang dijamin atau pun tidak untuk masuk kedalam surga Allah. karena sampai kapan-pun kita tidak akan pernah tahu apakah Allah memberikan Rahmat atau tidak kepada seseorang.
SWT untuk menyebarkan rahmat-Nya dengan cara memperbaiki akhlak”. dan mengapa kita bisa Tahu bahwa Allah telah memberikan rahmat kpada Muhammad Saw? Dan bukan Rasul yang menyampaikannya, bukan ucapan Rasul yg akan menjadi Sunnah Qauliyah, yg akan menjadi dasar hukum. Melainkan perkataan langsung dari Allah Swt yang merupakan dasar hukum yang paling utama :
Kalau sudah dikatakan demikian….? Mahluk mana yang berani mengingkari rahmat yang Allah berikan kepada Rasulnya… Rasulullah Saw.
Firman Allah SWT : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan yang nyata, Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (QS. Al-Fath: 1 – 3).
dan Allah berfirman : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. “(Surat Al-Anbiya : 107).
Benar”, inilah yang menarik perhatian saya untuk menyikapi Statement yang
Bpk. Qurays Shihab utarakan itu sesungguhnya bukan ditujukan untuk Muhammad Saw, tapi untuk kita semuanya agar tidak hanya mngandalkan amal ibadah kita dalam meraih surga. Namun demikian amal adalah kunci untuk mencari ridho dan rahmatNya.
Meminjam dhawuh Al Habib Muhammad Lutfi dalam bukunya secercah tinta "Betul memang Allah tidak memasukkan hamba 2nya ke surga karena jaminan amal ibadah tapi karena rahmatNya. Pertanyaannya dari mana kita bisa mendapat rahmat Allah itu jika tidak dengan amal sholeh yang kita miliki".
0 komentar:
Posting Komentar