Ibu Susi, terus menjadi perbincangan sejak diperkenalkan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Selain netizen yang mem-bully, tak sedikit juga masyarakat yang menaruh harapan dan memberikan dukungan kepada Susi.
Bu susi emg merokok dan tatoan,tapi kaya raya bukan hasil nyolong duit rakyat. Ada lho yg jidatnya item2 rajin sholat tp jd tahanan krna korup.
Mbok ya jangan tertipu dengan simbol 2 dan tampilan cassing seseorang hanya karna Bu Susi ini perokok dan tatoan lantas kita menyimpulkan bhwa Bu Susi itu Mafia atau semacam kriminal.
Yang dinilai itu ya kerjanya bukan orangnya, ini kan mindset dan pola berfikir yang keliru dan membabi buta.
Ibu Susi, Jualan ikan teri tapi banyak pakar bahkan Professor dan Doktor, menganggap dia tidak berprestasi. Ini kan aneh. Lebih berprestasi mana Doktor dan Professor tapi hanya bisa "mbacot" alias ndobol dan ngomong2 tok, daripada seseorang yang sudah jelas -jelas berpengalaman dalam bidangnya. Untuk menentukan parameter Kinerja seseorang baik apa tidak itu tidak bisa di batasi hanya karna dia lulusan SMP. Banyak tokoh 2 bangsa di Negeri ini tidak lulus Sekolah tapi sukses menjadi tokoh yang meningspirasi. Sebut saja Cak Nun, Adam Malik, Adjib Rosidi, Andri Wongso dll.
Ibu susi telah menampar dan menyadarkan kita yang mengagung 2kan dan membangga -banggakan gelar akademik, beliau seolah 2 berbicara kpda kita "gelar itu cuma formalitas, malu dung yg punya gelar sampe doktor tapi tidak bisa berbuat apa -apa untuk negeri ini, lulusan SMP saja bisa jadi menteri.
Ibu Susi adalah pribadi yang spontan, cuek, eksentrik, dan ceplas-ceplos. Ini menjadi ciri unik Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut yang membuktikan bahwa kesantunan bukan lagi ukuran baik atau buruknya seseorang.
Ibu Susi, Pemilik perusahaan penerbangan carteran beromzet ratusan triliun rupiah bernama Susi Air tersebut mengaku bahwa gaya yang ada sekarang sudah menjadi karakternya sejak kecil dan tidak dapat diubah. Kemudian tiba -tiba kita ingin Susi itu seperti anda yang sopan tapi nyolongan, yang santun tapi tidak memiliki kemampuan apa-apa.
______________________________________________________________________
Di pojok Toilet, saat beol sambil mengepulkan asap rokok yang membumbung, aku berkata pada jiwa Bu Susi lewat sepoi angin yang berhembus,..........................................................
"Tenang saja Bu Sus, mereka yang membullimu anggap saja sedang beol, yang perlu sekolah itu ya kita-kita yang bodoh ini".
0 komentar:
Posting Komentar