Mbok ya tidak usahlah terlalu rempong dengan sweeping ke tempat -tempat hiburan malam meskipun pada bulan Ramadhan ...
Toh kekhusyukan ramadhan adalah kemesraan personal dengan Tuhan,jika si anu lebih merasa mesra dengan Tuhan jika bulan ramadhan di gunakan untuk bercengkerama dengan Tuhan di tempat -tmpat hiburan.Apakah bisa dipastikan kalau ada seseorang yg duduk -duduk di tmpat pelacuran kemudian lantas kita simpulkan dia adalah pecandu PK atau seorang pemabuk berat? biarlah kemesraan -kemesraan setiap orang menjadi privasinya masing -masing.Toh hanya Tuhan yg berhak menghukumi apakah anda benar -benar taqwa atau anda adalah sumber mala petaka bagi kehidupan sesama.
Mendingan sweeeping saja toples -toples lebaran yang gambarnya wafer tapi ternyata isinya krupuk...atau sweeping apa saja yang ngga betul lalu kita harus betulkan..entah batu di pinggiran jalan kita betul -betulkan,jalan yang rusak kita perbaiki rame -rame. Para pekerja pabrik yang baru pulang kerja karena capek kita betulkan pakaiannya dengan sukarela mencucikannya.Atau ibu -ibu yang kelihatan dari kejahuan tali kutangnya mlimpir -mlimpir kita juga tawarkan dengan sukarela untuk kita betulkan.Pokoknya apa saja yg terlihat ngga betul dan ngga sreg kita sregkan.Inilah tugas dari Front pembela kebetulan .
Tak perlu ada kekerasan dan paksaan dalam tugas front pembela kebetulan ini.Semua menjalankan tugas dan fungsinya dengan legowo dan ikhlas.Jika ada genteng tetangga yang mlorot ayo kita betulkan. Anak -anak jalanan dan gepeng yang narsis dengan prilakunya yang ngga betul ayo mari kita betulkan dengan memberikan lapangan pekerjaan atau paling tidak pembinaan mental dan kondisi kejiwaanya. Barangkali mereka punya kejiwaan yg ngga betul atau ada beberapa syaraf kejiwaannya yg mlimpir -mlimpir terjepit sesuatu.Kita juga harus betulkan .
Jika memang anda mau berdakwah tentu dengan cara -cara yg bijak dan santun.(ud'u ilaa sabili rabbika bi alhikmah wa almauidhoti al hasanah). Bukan dengan cara -cara yang Nabi sendiri saya jamin tidak pernah menyukainya.Belum pernah tercatat dalam sebuah sejarah, Nabi berda'wah kepada para kafir Qurays dengan membakar segala fasilitas dan tempat -tempat kemusyrikan mereka.Buat apa membakar fasilitas dan tempat -tempat tersebut? Yang perlu dibakar itu adalah pemahaman dan aqidahnya dengan sentuhan –sentuhanperilaku (al arkaan) yang lembut.Bukankah di jawa banyak para wali songo yang meneladankan sebuah budi pekerti kesantunan untuk mengajak siapapun dengan cara -cara pendekatan budaya dan saling toleran beragama.
Tapi kita yang serumah atau seagama malah menjadi ancaman dan menjelma jadi musuh bagi penghuninya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar